Rabu, 20 Juli 2016

Teknik-teknik pengambilan gambar videografi



VIDEOGRAFI




PENGERTIAN VIDEO
Video adalah teknologi untuk menangkap, merakam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.
Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Kerena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

PENGERTIAN VIDEOGRAFI

Videografi adalah media untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari, baik sebagai sebuah kenangan ataupun sebagai bahan kajian untuk mempelajari apa yang sudah/pernah terjadi.ISTILAH-ISTILAH DALAM VIDEOGRAFI

1. FRAMING : Bidang Pandangan

Bidang pandangan atau framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu obyek utama dan obyek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang (back ground).

2. ANGEL : Sudut pandang

Angle camera adalah sudut pengambilan gambar. Istilah angle ini berlaku baik dalam pengambilan gambar foto maupun video. Penentuan angle secara tepat akan menghasilkan shot yang baik. Angle dapat mempengaruhi emosi dan psikologi penonton, karena shot yang dihasilkan bisa bersifat obyektif, subyektif, atau merupakan sudut pandang tokoh dalam film.

3. SHOT : Sudut pengambilan gambar

Shot mendefinisikan suatu rangkaian gambar hasil rekaman kamera tanpa interupsi. Tiap shot adalah satu take. Apabila dibuat shot tambahan diambi ldari set – up yang sama di sebabakan kareana kesalahan teknik atau dramatic shot – shot tambahan itu dinamakan re – take. Kalau set – up diubah dalam satu dan lain cara kamera berpindah, lensa berubah atau action lain yang diambil itu adalah shot baru, bukan sebuah re – take.

4. SCENE : Adegan Pengertian sebuah SCENE adalah : Sebuah adegan yang terjadi dalam suatu lokasi yang sama, pada saat yang juga sama. Misalnya adegan di sebuah kantin sekolah. Maka sepanjang adegan-adegan yang berlangsung dalam kantin tersebut berlangsung dalam saat yang sama, maka adegan itu dikelompokkan dalam sebuah scene atau disebut satu scene.

Namun posisi pengambilan gambar dalam kantin tersebut boleh saja berpindah-pindah, asal masih dalam lingkungan kantin tersebut. Artinya boleh saja sebuah scene terdiri dari lebih dari satu (banyak) shot atau sudut pengambilan gambar.5. SEQUENCE : Serangkaian atau shot – shot, yang merupakan suatau kesatuan utuh.

Sebuah sequence bisa berlangsung pada satu setting atau di beberapa setting. Action harus berkait secara tepat dalam sebuah sequence manakala terdiri dari sejumlah shot yang runtut dengan cut langsung hingga melukiskan kejadian yang berlangsung sebagaiamana kenyataan yang sebenarnya. Sebuah sequence bisa dimulai sebagai adegan exterior, dan dilanjutkan di dalam gedung, karena sang pemain masuk dan terlibat percakapan atau lainya. Sebuah sequence bisa dimulai atau diakhiri dengan sebuah “fade” atau “dissolve” atau bisa pula dengan “cut” langsung dengan mengelompokkan semua sequence.

PRINSIP DASAR DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

PERGERAKAN KAMERA

1. SIMPLE SHOT

Tidak ada pergerakan lensa kamera, tidak ada pergerakan kamera, tidak ada pergerakan badan kamera, dan hanya sedikit pergerakan sederhana dari objek, sebagai contoh videografer merekam pembaca berita.

2. COMPLEX SHOT

Terdapat pergerakan lensa kamera, ada pergerakan kamera, tidak ada pergerakan badan kamera, dan ada pergerakan dari objek, sebagai contoh kamera panning mengikuti pergerakan penari dari satu sudut pengambilan gambar.

3. DEVELOPING SHOT

Terdapat pergerakan lensa kamera, pergerakan kamera, pergerakan badan kamera, dan pergerakan dari objek, sebagai contoh pengambilan gambar dengan menggunakan crane, semua gerakan kamera dilakukan dan objek pun bergerak secara dinamis, kamera mengikuti.

TEKNIK DASAR MENYANGGA KAMERA

1. Menahan Kamera dengan Tangan (hand held)

Berdiri dengan posisi seimbang, kamera disangga dengan kuat dan tegas, tapi tidak terlalu kencang, dengan posisi tangan kiri di bawah lensa, tangan kanan pada posisi star stop dan tombol zoom berada dalam jangkauan, tangan kiri mengontrol fokus dengan eye piece ditempel terhadap satu mata. Posisi ini menahan kamera cukup tetap selama periode pendek.

2. Meletakan Kamera di atas Pundak

Kamera diletakan di pundak kanan. Tangan kanan melalui loop penyangga di sisi lensa sehingga jari bebas mengoperasikan tombol power zoom rocker, ibu jari menekan tombol pause VCR. Tangan kiri menyetel tombol zoom manual dan ring pemfokusan.

3. Menggunakan Penyangga (monopod)

Monopod dijepitkan pada lutut dan kaki dan digerakan dengan cepat ke angle yang berbeda. Kelemahannya terkadang gambar dengan tidak sengaja miring.

4. Meletakan Kamera pada Dolly :
Tripod
Steadycam
Slider
Pedestal
Crane

Tidak ada komentar:

Posting Komentar